Kabanjahe – Kondisi Erupsi Gunung Sinabung semakin mencemaskan. Letusan yang nyaris tidak henti dengan muntahan awan panas dan lava yang menyeburkan bebatuan dan pasir telah menyebabkan angka pengungsi terus bertambah.
Ketua PD Muhammadiyah Karo, Drs. Erwin Tanjung dalam penjelasannya kepada Website Muhammadiyah, Senin malam (13/1)., mengatakan, kekuatiran itu menjadikan gangguan psikis pengungsi memuncak.
PD Muhammadiyah Karo yang mengelola dua titik pengungsian, yakni di Islamic Center dan Masjid Taqwa, Kabanjahe tentu saja harus bekerja ekstra karena jumlah pengungsi terus bertambah. Saat ini di lokasi Masjid Taqwa ditampung sebanyak 76 KK atau 280 jiwa sedangkan di Islamic Center ada 365 jiwa. Kedua lokasi dikelola oleh PDM Karo dan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) .
Menjawab pertanyaan reporter website Muhammadiyah, Drs. Erwin Tanjung mengakui untuklokasi Masjid Taqwa pihaknya sedikit kewalahan untuk memenuhi logistik pengungsi karena terbatasnya stok yang dimiliki. “Pengungsi di Masjid Taqwa saat ini sangat membutuhkan beras, ikan asin, telur, sabun, sampho, pampers bayi, minuman gizi siap saji, dan sarana hiburan seperti televisi untuk mengisi waktu lowong mereka, kata Erwin Tanjung.
“Untuk sementara, bila posko di Masjid Taqwa kekurangan logistic, maka Kami mengambil stok logistic yang ada di Islamic Center,” jelas Erwin Tanjung sebagai solusi sementara.
Menyangkut dengan tim kesehatan, Erwin mengatakan, Senin malam, satu tim kesehatan dari Dinas Kesehatan sudah ditempatkan dilokasi Masjid Taqwa. Untuk memenuhi kenbutuhan pengungsi di Masjid Taqwa beberapa hari lalu pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga telah memasang fasilitas tangki air bersih di lantai III Gedung Kantor PDM / Masjid Taqwa.
Dengan tersedianya fasilitas tangki maka kebutuhan air untuk sementara sudah dapat ditanggulangi. Pihak PU selain memasang tangki juga secara rutin melakukan pengisian air. Saat inil, kondisi Gunung Sinabung masih sangat aktif menyembutkan material. Kawasan area 5 kilometer di dari kaki Sinabung saat ini kondisinya seperti tak bertuan karena ditingkat penghuninya sementara area pertanian ditutupi debu dan bebatuan yang berwarna putih serta lumpur akibat hujan yang nyaris tidak henti. | SHD/MPI-SU|
Sumber : sumut.muhammadiyah.or.id
