Takengon – LintasGayo.co : Banyak masalah dan perubahan yang menuntut peran mahasiswa (pemuda). “Dalam konteks politik, perubahan tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang kebijakan yang akhirnya berdampak positif atau negatif terhadap masyarakat dan dan daerah secara keseluruhan,” kata Yusradi Usman al-Gayoni dalam Daurah Marhalah (DM) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh Tengah di SMAN 12 Takengon, Minggu (5/1/2014).
Dilanjutkan pengurus KAMMI Universitas Sumatera Utara (USU) 2003-2004 itu, baginya, politik merupakan jalan membuat kebajikan. Kemudian, diturunkan dalam bentuk kebijakan yang bermuara pada kemaslahatan orang banyak (masyarakat).
Karenanya, terangnya, dalam menghadapi pemilu legislatif (pileg) 2014, dituntut peran mahasiswa (pemuda). Terutama, dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan menguatkan pengawasan atas segala kemungkinan kecurangan dan intervensi. Sebab, pendidikan politik dinilai masih rendah di masyarakat.
“Do more, talk less sembari mengembangkan dan menyempurnakan kekurangan diri secara terus menerus baik secara akademis, organisasi, skill maupun jaringan. Jangan pernah melihat kekurangan, dan apalagi menyalahkan orang lain. Sebaliknya, sebagai creative minority, kita mesti terus berbuat dalam rangka mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik,” tegas Staf Anggota DPD/MPR RI (2009-2014).
(Wein Mutuah)