Didik Keislaman Anak, Orang Madura Lebih Percaya Kampung Halaman

oleh
Ilustrasi. (LGco-Kha A Zaghlul)
Ilustrasi. (LGco-Kha A Zaghlul)
Ilustrasi. (LGco-Kha A Zaghlul)

Takengon-LintasGayo.co : Sudah jadi adat bagi orang Madura dimanapun berada diperantauan untuk mengirimkan anaknya ke kampung halaman untuk ditempa pendidikan Islam sejak usia dini seperti yang dilakukan Syaiful, seorang pedagang sate Madura yang sejak 12 tahun merantau di Gayo kabupaten Aceh Tengah.

“Anak saya sudah dua tahun bersama kakek neneknya di Madura untuk ditempa pendidikan Islam, dia kelas 2 SD sekarang,” kata Syaiful saat ditanyai LintasGayo.co, Rabu malam 1 desember 2014 ditempatnya berdagang sate di kawasan Simpang Wariji Takengon Aceh Tengah.

Menurut ayah dari 3 orang anak beristrikan orang Gayo ini, orang Madura memang punya kebiasaan seperti itu walau di luar negeri sekalipun tetap mengirimkan anak-anaknya ke kampung halaman untuk ditempa ilmu agama Islam.

Ditanya bahwa Aceh adalah negeri bersyari’at Islam, Syaiful tidak mau berkomentar banyak. “Kami lebih percaya di Madura,” kata singkat.

Dia juga mengaku setiap 6 bulan pulang kampung menengok anak dan keluarganya. “Jika mudik itu sudah pasti saat lebaran. Itu juga kebiasaan orang Madura, seperti wajib hukumnya mudik saat lebaran,” kata dia sambil pamit hendak tunai kewajiban sebentar, menunaikan shalat fardlu. (Kha A Zaghlul)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.