Mengapa Saya Mencalonkan Diri ke DPRA ?

oleh

Oleh; Tarmizi A. Gani

SONY DSCSESUAI  kemampuan yang ada, sebagai anak Aceh ingin rasanya saya menjadi Anggota dewan, keinginan ini tentu di dukung oleh alasan dan beberapa rencana, jika saya terpilih nantinya.

Untuk melampiaskan keinginan dan cita – cita tersebut, saya mendaftarkan diri, dan  saya sudahpun di tetapkan sebagai salah seorang caleg DPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh) bernomor urut tiga (3) Partai Gerindra dapil tiga (3) Bireuen, dengan nama Tarmizi A. Gani, terimakasih atas doa dan dukungan semua pihak.

Mau tau alasannya, simpel saja, sebelum mendaftar sebagai Caleg, saya pernah kesokolah dengan menjinjing sepatu karena jalannya becek, pernah naik turun gunung saat konflik, pernah tinggal di Malaysia, tidak terkecuali di Denmark (Eropa).

Setelah saya menetap beberapa waktu di Denmark, saat saya pulang ke kampung halaman tercinta, timbul sebuah pertanyaan dalam benak saya, kalau Denmark negara yang memiliki empat musim termasuk musim salju bisa menjadi salah satu negara pertanian yang hebat dan ekonomi yang kuat, kenapa Aceh tidak, ini tidak betul, Aceh juga harus bisa sebanding dengan negara – negara maju lainnya.

Untuk mengusung cita – cita dan inspirasi inilah saya luangkan waktu melangkan untuk menuju ke gedung DPRA, urusan terpilih atau tidak menurut saya itu urusan Tuhan, yang penting sekali ada usaha yang di sertai dengan keyakinan di sanubari, bahwa ramai pemilih memiliki keinginan seperti saya, maka dengan demikian akan menjadi bahagian dari modal bagi saya untuk mempermudah meraih suara, karena ada sebuah harapan jika saya terpilih nantinya maka keterwakilan pesan yang ingin di sampaikan mereka sudah terbawa ke dewan oleh saya.

Menurut saya ada lima (5) pokok pemikiran yang menjadi bahagian penting di jalankan dengan benar – benar di Aceh dan hal ini menjadi sebuah cita – cita yang sulit dipisahkan pada diri saya, yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan pertanian dan nelayan, pembangunan infrastruktur, peningkatan ilmu pengetahuan, peutheun (mempertahankan) adat resam budaya endatu (nenek moyang).

Dengan demikian di harapkan kepada para pemilih di Bireuen, tentunya yang memiliki mimpi yang sama dengan saya perlu menyampaikan hal ini kepada publik, saudara dan teman – teman agar tidak ada pemilih yang tidak tau bahwa kita memilki mimpi yang sama dengan mereka, Aceh Akan Goet Meunjoe Tapeugoet (Aceh akan bagus jika kita buat bagus) ini adalah moto kita.

Tarmizi A. Gani mantan Koordinator World Acehnese Association (WAA) di Denmark

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.