Mahmud, Petani Sukses yang Luput dari Perhatian Pemerintah

oleh
Mahmud
Mahmud

DIBALIK besarnya kabupaten meriah tersembunyi petani kopi sukses yang berani menggerakan kakinya tanpa sentuhan tangan pemerintah. Salah satunya Mahmud warga Desa Uning Berteh Kecamatan Wih Pesam ini yang memiliki luas lahan 12 Hektar.

Beliau ini selalu membesarkan nama Bener Meriah dalam kunjungan-kunjungan masyarakat dan pemerintah. Di kebun Mahmud ini sudah pernah dikunjungi oleh Pemerintah Pusat dan ada suatu instansi yang menjanjikan diberikan dana untuk pengelolaan kebun dan sampai sekarang belum terealisasi. Sampai saat ini pak Mahmud membutuh uluran tangan dari pemerintah maupun instansi terkait.

Pada 30 Desember, Zaini Koordinator Forum Komuniksi P4S (Pusat pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya) Desa Atu Lintang yang memiliki kebun percontohan mengunjungi kebun Mahmud. Memperhatikan nasib petani ini, dan sampai terharu melihat keindahan kebun pak Mahmud ini.

Zaini mengatakan, luas perkebunan Mahmud sebanyak 12 hektar yang sangat unik dan baik. Sangat layak kiranya untuk dijadikan projek kebun percontohan. Dalam perhari beliau memperkerjakan 12 buruh untuk kerja di kebunya. Beliau sangat membutuhkan uluran tangan dari pihak yang terkait karena dia selalu membawa nama Bener Meriah.

Kebun Organik milik  Mahmud.(LGco:Andi Rahman)
Kebun Organik milik Mahmud.(LGco:Andi Rahman)

“Minimal kepedulian terhadap jalan menuju kebun, kerena Jalan menuju perkebunan masih susah untuk dijangkau,” kata Ketua Forum Komunikasi P4S  ini.

Dedi Rahman mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Gajah Putih (UGP) menambahkan, seharusnya pemerintah dengan adanya petani yang mau berbuat dan berprestasi seperti Mahmud harus dikembangi. Harus ada kepedulian terhadapnya.

Contohnya seperti, Zaini yang menjadikan kebun kopi organik dan dijadikan kebun percontohan hingga dijadikan tempat wisata kebun kopi. “Beliua sudah pernah mengajaukan kepada pemerintah tapi pemerintah tidak mau tau hingga bapak tersebut pernah menawarkan untuk kerja sama,” ujar Dedi rahman.(Andi Rahman | aZa)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.