Catatan Perjalanan Finalis Sayembara Penulisan Essay Otonomi Daerah

oleh
Peserta Sayembara Nasional Otonomi Daerah Tingka SLTA dan Mahasiswa S1 (Foto : Ist)

Oleh : Ledya Ayudila

Peserta Sayembara Nasional Otonomi Daerah Tingka SLTA dan Mahasiswa S1 (Foto : Ist)
Peserta Sayembara Nasional Otonomi Daerah Tingka SLTA dan Mahasiswa S1 (Foto : Ist)

Pada tanggal 13-17 November lalu saya berangkat ke Jakarta dalam rangka sebagai finalis Sayembara Penulisan Otonomi Daerah Tingkat Nasional yang diadakan oleh Ketua Umum APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) Bapak Ir. H. Isran Noor M.si. Lulus sebagai finalis di lomba tingkat nasional tidak saya raih begitu saja, tetapi sebelumnya saya terlebih dahulu mengikuti lomba penulisan otonomi daerah di tingkat provinsi. Alhamdulillah saya berhasil mendapat peringkat 1 seprovinsi Aceh. Sebagai juara pertama di Provinsi saya dan juara-juara Provinsi lainnya di undang ke Jakarta untuk lomba tingkat nasional. Lomba ini terdiri dari 2 kategori, yaitu tingkat SLTA dan Mahasiswa S1.

Saya sangat senang karena menjadi satu-satunya siswa yang mewakili Aceh ke tingkat Nasional di Jakarta. Saya dan kak Sari Yulis pemenang tingkat S1 Aceh berangkat ke Jakarta dari Bandara Iskandar Muda pukul 06.00 WIB dan sampai di bandara Soekarno-Hatta pukul 10.15 WIB.

Setibanya di bandara saya dan kak Yulis dijemput oleh panitia Sayembara Otonomi, kami tidak langsung berangkat ke hotel pada saat itu, tetapi menunggu peserta dari Provinsi lain terlebih dahulu yang jadwal tibanya di bandara hingga pukul 13.00 WIB. Dibandara saya mulai berkenalan dengan peserta-peserta lain, kesan pertama bertemu mereka sangat baik, mereka adalah orang-orang yang sangat ramah dan menyenangkan J J J. Setelah sampai semua, pada pukul 13.45 WIB  kami berangkat ke Hotel Grand Aliya Cikini dengan sebuah Bus. Karena keadaan lalulintas yang sangat padat di Jakarta, kami terjebak macet L dan akhirnya tiba di hotel pukul 17.30 WIB. Sesampai di hotel kami disambut baik oleh para panitia, kami melakukan registrasi ulang dan dibagikan perlengkapan-perlengkapan untuk kegiatan lomba, seperti tas laptop, note, buku saku, buku-buku Otonomi Daerah, pulpen, baju batik, dan baju APKASI. Setelah dibagikan perlengkapan, saya langsung menuju kamar bersama seorang teman “Amalia” dari Sulawesi Tengah, Palu. Saya beristirahat sebentar dan menunaikan sholat maghrib. Pukul 19.00 WIB kami santap malam bersama dan pada pukul 20.00 WIB adalah acara pembukaan dan perkenalan (Welcome Party). Disanalah saya mulai mengenal peserta-peserta lain secara lengkap dari seluruh provinsi di Indonesia serta para panitia lomba dan dewan juri. Setelah acara pembukaan selesai, kami beristirahat.

Keesokan harinya, kamis, 14 november setelah sarapan pagi kami berangkat ke Kantor APKASI International Financial Centre Building d/h Barclay House lantai 18 Jl. Jenderal Sudirman kav 22-23 Jakarta. Disinilah kami mulai melakukan kegiatan lomba dari pukul 08.00-22.00 WIB. Hari itu kami mendapat banyak ilmu dari banyak orang-orang hebat. Seperti bapak Isran Noor ketua umum APKASI yang menyampaikan materi tentang “ Otonomi daerah dan tantangannya bagi NKRI”, Prof.Ryas Rasyid si arsitek otonomi daerah yang menyampaikan materi tentang “Strategi pengembangan otonomi daerah demi kemajuan bangsa”, prof.Dr. Salim Said.MA.MAIA (mantan dubes di Cheko) menyampaikan materi tentang “Peran otonomi daerah dalam perspekif politik dan peradaban bangsa”, dr. H. Andi Sofyan Hasdam, SpS tentang “Otonomi Kesehatan”, bapak Pepih Nugraha pendiri harian KOMPAS yang menyampaikan materi tentang “Teknik Menulis Kreatif dan Inspiratif” dan masih banyak lagi, harusnya juga ada seorang pemateri spesial menurut saya yaitu bapak Abraham Samad ketua KPK yang menyampaikan materi tentang “Strategi Pemberantasan Korupsi pada era Otonomi Daerah” namun karena beliau berhalangan, beliau tidak dapat hadir. Huaaaaa T_T kecewa !!!. Seharian kami mendapatkan ilmu-ilmu tentang otonomi daerah dan berdiskusi.

Jum’at,15 november seleksi untuk mendapatkan juara 1,2,3 nasional dimulai pada pukul 08.00 WIB, sebelumnya kami mencabut nomor undian untuk presentasi, saya mendapat nomor 33. Sambil menunggu giliran, bermacam-macam yang dilakukan peserta, ada yang berlatih, ada yang menyanyi, beatbox, main tebak-tebakan, mengobrol, foto-foto, dan sebagainya J hehehe. Sangat senang bisa berada di antara mereka. Semua orang yang saya temui di lomba ini bukan orang-orang biasa, mereka adalah orang-orang yang berprestasi, kami banyak cerita pengalaman, prestasi, dan daerah kami masing-masing, bukan hanya dapat ilmu dari pemateri, tapi saya juga dapat banyak ilmu dari mereka. Beruntungnya, sebelumnya saya juga punya banyak pengalaman dan prestasi, jadi gak malu-maluin hehe..

Setelah tiba giliran, saya pun masuk kedalam ruang sidang. Awalnya saya sangat gugup, tetapi setelah membaca Surat Alfatihah, Shalawat, dan do’a-do’a perasaan menjadi lega. Saya mempresentasikan makalah saya yang berjudul “Kembalikan Kewenangan Ujian Akhir ke Daerah melalui Hak Otonomi Daerah dalam Desentralisasi Pendidikan” didepan 3 dewan juri profesional. Alhamdulillah presentasi saya berjalan dengan lancar, selanjutnya adalah sesi tanya jawab, saat itu adalah saat yang paling menegangkan, pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan dewan juri cukup membuat saya pusing, tetapi untungnya saya bisa menjawab dengan baik, walaupun hasilnya saya tidak tahu bagaimana. Pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan sangat mencekik -_- banyakteman-teman saya yang menangis keluar dari ruang sidang tersbut.

Setelah semua peserta baik tingkat SLTA dan Mahasiswa S1 selesai mempresentasikan karya tulis kami masing-masing, malam itu juga akan disampaikan pengumuman pemenang, itu adalah saat-saat yang paling menegangkan. Dan pengumuman pun disampaikan, ternyata saya gagal untuk menjadi juara nasional. huuuu.. sedih, tapi saya bersyukur bisa mewakili Aceh ketingkat Nasional adalah sebuah prestasi yang membanggakan. Sejak saat itu saya menjadi lebih termotivasi lagi untuk terus menulis.

Sabtu, 16 november kami melakukan perjalanan ke Studio RCTI. Pemberian hadiah di lakukan pada program Dahsyat di studio 4 RCTI. Saat itu kami menjadi undangan di dahsyat, kami duduk menjadi penonton dengan berpakaian batik seragam warna ungu. Saya merasa menjadi seorang Alayers disana, hahaha. Tetapi menjadi penonton di dahsyat juga salah satu pengalaman yang berkesan, apalagi bisa bertemu langsung artis-artis di dahsyat, dan kebetulan salah satu tamunya adalah seorang artis cantik yang terkenal, Fathin Sidqia.

Setelah itu, kami jalan-jalan muter-muter Jakarta dan di drop ke sebuah Mall di Jakarta. Karena saya tidak suka belanja, saya dan seorang teman dari Papua, “Ratih” menuju Food Court dan memburu makanan-makanan lezat disana. Harusnya hari itu ada jadwal jalan-jalan ke Dufan tetapi karena sudah sore dan kami harus berangkat ke tempat acara penutupan perjalanan ini batal. Yahhhhhhh  kecewaaa.

Malam penutupan di adakan disebuah restaurant di Jakarta, Restaurant Pulau Dua. Karena semua kegiatan telah selesai, setelah santap malam bersama malam itu di adakan acara penutupan. Sedih sekali rasanya kebersamaan selama 4 hari bersama semua peserta yang sudah seperti keluarga sendiri akan berakhir malam itu juga. huuuuu hiks hiks ! sampai-sampai meneteskan air mata ketika saling berjabat tangan sebagai tanda perpisahan L.

Keesokan harinya, minggu 17 november pada pukul 06.00 WIB kami berpisah di hotel, mereka yang berangkat pulang hari itu bersama-sama menuju bandara Soekarno-Hatta untuk kembali menuju daerah masing-masing dan saya tidak langsung pulang karena sudah mendapat izin dari sekolah untuk menambah jadwal liburan di Bogor. Hehe ..

Perjalanan saya teruskan di Bogor bersama keluarga saya disana, refreshing setelah melalui kegiatan yang padat, dan jalan-jalan ….  Asikkk !

Perjalanan lomba ini tidak akan pernah terlupakan. Jadi banyak ilmu, banyak teman, dan banyak pengalaman. Jika ditanyai, gimana Led ? asik gak ?.. I Asik donk, kapan lagi jalan-jalan GRATIS ! kwkkwkw

Tapi bukan itu, pengalaman dan pelajaran yang saya dapat disana benar-benar sangat berharga. Saya menjadi lebih bersemangat untuk terus berkarya. Kita bisa berkarya dimana saja, kapan saja, apapun bidangnya. Silahkan berkarya dibidang Sains, Olahraga, Kesenian, Sastra, dan sebagainya. Selama ada kemauan yang kuat, karya-karya kita tidak akan sia-sia, dia akan menghasilkan sebuah prestasi yang akan membuatmu menjadi lebih kaya ilmu dan pengalaman. Sekali gagal bukan berarti kamu akan gagal terus, dia hanya membuatmu agar kamu terus berlatih dan meningkatkan potensi diri. Ayooooo Semangat generasi SMANSA, generasi INDONESIA ! kita adalah masa depan BANGSA yang besar ini !  Semangat ! GAPAI TERUS MIMPI DAN CITA-CITA !

Dan yang paling penting kita harus memajukan daerah kita Tanoh Gayo Takengon dengan adanya OTONOMI DAERAH, karena seperti yang dikatakan bapak Isran Noor DAERAH MAJU, INDONESIA PASTI JAYA !

*Siswa SMAN 1 Takengon, Finalis Lomba Penulisan Essay Otonomi Daerah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.