Takengon – LintasGayo.co : Dua hari paska penyelenggaraan pertemuan Menatap Gayo, sejumlah tokoh di Aceh Tengah mulai membangun komunikasi kembali guna menindaklajuti pertemuan yang menghasilkan ikrar bersama membentuk Dewan Adat Gayo (DAG).
“Kita mesti segera melakukan langkah-langkah strategis guna menindaklajuti ikrar bersama tersebut,” kata Mirda Alimi, Rektor Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon kepada LintasGayo.co, Sabtu 9 Nopember 2013.
Ditegaskan Mirda, dirinya merasa bertanggungjawab atas ikrar tersebut, terlebih pembacaan ikrar tersebut dipimpin petue Gayo, Drs. H. Mahmud Ibrahim disaksikan oleh Tgk. H. Arsyad Aman Iman dan lain-lain.
“Kita diberi waktu hingga tanggal 7 Desember 2013 dalam melakukan langkah-langkah strategis mewujudkan DAG,” ujar Mirda. Rencananya, hari Rabu tanggal 13 Nopember 2013 ini akan ada pertemuan guna menggodok konsep DAG tersebut. Timpalnya tanpa menyebut dimana dan pukul berapa digelarnya pertemuan lanjutan itu.
Sebelumnya, dalam kesempatan menyampaikan pendapat dalam pertemuan dengan pemateri utama Yusra Habib Abdulgani di hotel Linge Land, Kamis 7 Nopember 2013 itu, salah seorang tokoh agama dan sejarawan Gayo, Mahmud Ibrahim, mengatakan diskusi Menatap Gayo adalah “Bersirasan Munengon Gayo”, dalam bahasa dan gerak.
Menurutnya, berbicara masalah Gayo harus melihat kejayaan Reje Linge, dan periode pertama kerajaan Aceh adalah urang Gayo.
“Kenapa orang Gayo dulu sukses, kata kuncinya hanya memegang identitasnya, dan saat ini generasi Gayo tidak memegang hal itu,” kata Mahmud Ibrahim.
Dia mengharapkan, dengan hilangnya identitas tersebut, kedepannya urang Gayo harus bersatu mulai saat ini.
“Pegang identitas itu, lakukan sesuatu dengan rasional, ilmiah dan profesional serta demokratis, karena tanpa konsep tersebut kita tidak bisa melakukan apa-apa terkait identitas tersebut,” ucapnya.
Dilanjutkan, saat ini banyak yang sudah menulis tentang Gayo dan anehnua lagi, yang menulis adalah orang lain.
“Orang lain lebih menghargai Gayo dengan menulisnya, namun kita sendiri yang tidak menghargainya,” pungkas Mahmud Ibrahim.
Dari pembicaraan sejumlah peserta Menatap Gayo dengan moderator Win Wan Nur itu, Pertemuan besar sebagai tindak lanjut pembentukan Dewan Adat Gayo akan digelar di Kabupaten Gayo Lues 7 Desember 2013 mendatang. [Kha A Zaghlul]