Masyarakat Minta KIP Aceh Tengah Publikasikan Latar Belakang Caleg

oleh
Ilustrasi Caleg
Ilustrasi Caleg
Ilustrasi Caleg

Takengon – LintasGayo.co: Informasi tentang caleg masih terbatas. Minimnya info terkait ikut memengaruhi keikutertaan pemilih. KIP Aceh Tengah seharusnya mempublikasikan latar belakang seluruh caleg. Terutama, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan pengalaman organisasinya.

“Secara keseluruhan, saya masih belum mengenal caleg yang maju di Dapil IV Aceh Tengah (Kecamatan Bebesen, Bies dan Kecamatan Kute Panang),” kata Al Hadri, pemuda Kampung Empus Talu, di Takengon, Sabtu (2/11/2013)

Informasi itu, lanjutnya, bisa ditempatkan di tempat-tempat publik. Misalnya, di kantor camat, kantor kepala kampung, di menasah, atau tempat berkumulnya masyarakat. Bahkan, di tempat jaga malam (gardu).

“Jadi, masyarakat bisa tahu latar belakang caleg yang akan mewakili mereka. Karena, mereka bakal mewakili masyarakat. Mesti punya kemampuan dan kualitas lebih. Kalau kualitasnya kurang, bagaimana mereka bisa menjalankan tugas kedewanannya dengan baik. Apalagi, yang tidak berpendidikan,” tandasnya.

Menurut alumni STAIN Gajah Putih itu, saatnya KIP Aceh Tengah membuat terobosan perbaikan dan kemajuan dalam penyelenggaraan pemilu di Takengon. Kalau penyelenggaraan pemilunya benar, Insyaallah anggota dewan yang dudukpun akan benar.

“Mereka kita harapkan bisa bekerja secara maksimal untuk rakyat. Bukan hanya mengurusi proyek, fee, dana aspirasi atau pengadaan barang dan jasa. Jika kerjaan dewan sebatas ngurus proyek, bagus tidak usah maju,” tegasnya.

Di tempat terpisah, Mukhtasar Aman Ikhlas di Simpang Uning Pegasing, mengamini pendapat Al Hadri. Menurutnya, publikasi data caleg itu penting. KIP harus menyampaikannya ke masyarakat. Buka saja, biar masyarakat tahu, bisa menilai, dan tidak salah pilih.

Tasar sapaan akrab Mukhtasar, menilai, buruknya kinerja dewan periode sekarang tidak terlepas dari lemahnya pengenalan caleg oleh KIP tahun 2009 lalu. Tidak menutup kemungkinan, ada pula permainan dengan calon atau pihak-pihak lain. Dampaknya, masyarakat yang jadi korban akibat tidak berfungsinya dewan dengan baik.

Dikatakan, saatnya, KIP Aceh Tengah membenahi kekurangan-kekurangan pemilu sebelumnya. Dengan demikian, caleg yang terpilih betul-betul bisa menyuarakan kepentingan masyarakat, mampu, dan berkualitas.

“Kalau tidak, Takengon susah dibenahi. Karena, mesti menunggu sampai lima tahun lagi (2019),” katanya.(k-tor | aZa).

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.