Khairul Rejeka: Utamakan Rekam Jejak dalam Memilih Caleg

oleh
Khairul Rejeka
Khairul Rejeka

Takengon – LintasGayo.co—Banyaknya calon legislatif (caleg) yang maju, membuat masyarakat untuk hati-hati dalam memilih. “Mereka akan jadi wakil kita di parlemen (dewan). Karenanya, kita mesti hati-hati. Jangan sampai salah pilih lagi,” tegas Khairul Rejeka, pemuda Kampung Bebesen, di Takengon, Senin (21/10/2013)

Oleh karena itu, lanjut Khairul, pemilih mesti menilai dan mengkirisi rekam jejak (track record) caleg-caleg yang maju. Misalnya, keperibadiannya, pendidikan, riwayat pekerjaan, pengalaman organisasi, dan kemampuan teknis pendukung lainnya.

“Dari situ, masyarakat bisa menilai tingkat kejujuran, keamanahan, keterbukaan, kemampuan, dan kualitas yang bersangkutan. Mereka bakal jadi contoh. Kalau ketauladanan, kemampuan, dan kualitasnya kurang, bagaimana mungkin bisa kita tauladani dan mewakili masyarakat di dewan,” kata alumni Ilmu Administrasi Negara Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan tersebut.

Di lain pihak, sebutnya, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tengah semestinya terus mengenalkan seluruh caleg yang maju di Takengon. Dengan begitu, masyarakat bisa mengetahui dan menilai seluruh caleg. Pada akhirnya, yang terpilih betul-betul mampu dan berkualitas.

Independensi KIP

“Saya pikir, salah satu ukuran keberhasilan KIP Aceh Tengah dalam penyelenggaraan pemilu legislatif 2014 adalah tepilihnya anggota dewan yang berkualitas. Kemudian, partisipasi pemilih makin meningkat, meski saat yang sama, masyarakat pun tambah apatis.

Selanjutnya, prosesnya berjalan dengan jujur, terbuka, adil, profesional, dan sesuai aturan. Ini tantangan buat KIP. Dan kita yakin, mereka bisa menjalankan amanah ini dengan jujur, baik, dan benar,” tandasnya.

Lebih dari itu, harapnya, penyelenggara pemilu legislatif baik PPS, PPK, KIP Aceh Tengah maupun Panwaslu Aceh Tengah mesti independen, tidak berpihak, dan nantinya tidak terlibat dalam permainan politik uang.

“Kalau sempat mereka pun bermain, sehingga anggota dewan abal-abal yang terpilih, rasanya daerah ini susah maju. Karena, mereka (caleg-caleg yang terpilih) akan mewakili masyarakat secara keseluruhan. Jangan gara-gara kepentingan pragmatis, masyarakat yang jadi korban. Karena, lemah dan tidak berfungsinya anggota dewan. Genap si mulo, agih si belem. Mari kita jadikan 2014 ini sebagai momentum perubahan,” sebutnya (gm)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.