Membangun Gayo dengan Seni Budaya

oleh
Sebagian peserta diskusi membangun Gayo di Blangkejren. (LGco-Boby Mulya)
Sebagian peserta diskusi membangun Gayo di Blangkejren. (LGco-Boby Mulya)
Sebagian peserta diskusi membangun Gayo di Blangkejren. (LGco-Boby Mulya)

Blangkejeren – LintasGayo : Pengetahuan generasi muda terhadap seni dan budaya asli Gayo mulai kabur. Demikian dikatakan Roby Subhan, salah satu pecinta music tradisional Gayo dalam kesempatan hadir di acara pertemuan alumni SMAN 2006 se-Gayo Lues di Cafe Putri Blower Blangkerejen, Minggu 4 Agustus 2013.

“Banyak anak-anak sekarang tidak mengetahui seni tradisional Gayo seperti pongot, didong dan sebagainya dan ini sudah bisa kita bayangkan bagaimana kedepannya budaya Gayo”, ujar Robi Subhan.

Sementara menurut Sahrifin, tokoh muda Gayo Lues lainnya, sudah saatnya kaum muda Gayo peduli terhadap pembangun Gayo Lues ke depannya.

“Gayo bukan milik satu generasi saja dan bukan hanya tanggung jawab para pendahulu, Gayo milik semua generasi dan itu tanggung jawab kita semua untuk memberi perubahan paradium pembangunan ke arah yang lebih maju lagi”, kata sahrifin.

Dalam kesempatan itu, juga digelar diskusi menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya Gayo serta pengenalan fotografi. Diskusi tersebut dikemas dengan tema “Membangun Gayo dengan seni dan Budaya”.

Tampak hadir sejumlah tokoh dari berbagai berprofesi, politisi muda Gayo, pecinta seni dan budaya, insan pendidikan dan para tokoh kepemudaan di Gayo Lues. (Boby Mulya)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.