AS Coubat: Gempa Gayo, Tuah, Bukan Sebuku

oleh
AS.Coubat (kiri) bersama Wartawan Senior asal Gayo H hamzah Ibrahim beberapa waktu lalu. (LGco-dok.Kha A Zaghlul)
AS.Coubat (kiri) bersama Wartawan Senior asal Gayo H hamzah Ibrahim beberapa waktu lalu. (LGco-dok.Kha A Zaghlul)
AS.Coubat (kiri) bersama Wartawan Senior asal Gayo H hamzah Ibrahim beberapa waktu lalu. (LGco-dok.Kha A Zaghlul)

Bekasi-LintasGayo: Gempa yang terjadi di Gayo merupakan kuasa Tuhan Yang Maha Esa. “Dalam al-Quran saja, ditegaskan, tidak ada yang mengetahui kapan terjadi gempa. Bahkan, sampai sekarang pun, belum ada alat dan ahli yang mengetahui kepastian gempa. Makanya, disebut qadar Allah SWT,” kata A.S. Coubat, tokoh masyarakat Gayo, terkait isu gempa susulan yang terjadi belakangan di Gayo, di Bekasi, Jum’at (20/7/2013)

Gempa ini, jelasnya, tuah ni Gayo, bukan sebuku. Semua ada hikmahnya dan Tuhan yang lebih tahu.  “Geli di atengku menge sebuku ni Gayo. Lagu muratapi tekedir ni Tuhen (Saya kurang bisa menerima sebuku Gayo, terkait gempa hari itu. Seolah-olah, meratapi takdir Tuhan),” sebutnya.

Oleh karena itu, sambungnya, masyarakat Gayo mesti antisipatif dan tetap waspada. Misalnya, dengan menguatkan pendidikan gempa dan manajemen bencana yang baik dan benar pada masa-masa mendatang.

“Dulu, rumah orang Gayo berkontruksi kayu dan berkukut. Tidak memakai paku, seperti mersah (menasah) Kebet. Termasuk, rumah di Kebet pun seperti itu,” katanya.

Dalam perkembangannya, rumah orang Gayo mulai berkontruksi beton dan menyatu dengan tanah. Padahal, rumah kayu berkukut, ungkapnya, lebih tahan gempa.(LGco-006).

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.