Keterwakilan Perempuan Aceh di Parlemen Masih Jauh dari Harapan

oleh
Wagub Muzakir Manaf.(google.co.id)
Wagub Muzakir Manaf.(google.co.id)

BandaAceh-LintasGayo: Keterwakilan perempuan Aceh di parlemen saat ini (2009-2014) masih jauh dari harapan. Di DPRA misalnya, dari 69 anggota legislatifnya, hanya 4 orang perempuan. Sedangkan di seluruh DPRK di 23 Kabupaten/kota, dari 645 kursi tersedia, hanya 45 kursi dimiliki perempuan atau 6,8 persen.

“Jumlah itu jauh dibawah 30 persen seperti yang diharapkan selama ini,” ujar Wakil Gubernur Muzakir Manaf pada Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Laskar Tjut Nyak Dhien, Kamis (20/6/2013) di Anjong Monmata Banda Aceh.

Menurut Wagub, ada beberapa faktor yang membuat perempuan Aceh kurang berperan dalam pembanguan di daerah ini, antara lain:

1.         Adanya kesenjangan gender dalam hal akses, manfaat dan partisipasi dalam pembangunan serta penguasaan terhadap sumber daya, terutama pada tatanan antar provinsi dan antar Kabupaten/Kota

2.         Rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, Jabatan Publik dan bidang ekonomi

3.         Rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis ekonomi, bencana alam, konflik dan terjadinya penyakit

4.         Ketidakpedulian perempuan terhadap peningkatan kapasitas.

Semua hambatan ini sudah selayaknya dihancurkan, sebab di  era modern ini, sudah tidak jamannya lagi perempuan diidentikkan dengan sumur, dapur dan kasur. Karena itulah, dibutuh peran aktif tokoh-tokoh perempuan Aceh  yang mampu meruntuhkan hambatan tersebut.

“Salah satu nya, dari para tokoh perempuan yang bergabung dalam Laskar Tjuk Nyak Dhien ini,” ujar Wagub dalam amanat tertulis yang dibacakan Asisten II Setda Provinsi Aceh T Said Mustafa.

Dari namanya, lanjut Muzakir yang akrab disapa Mualem ini, tampak jelas kalau organisasi ini mengusung semangat kepahlawanan Tjuk Nyak Dhien, yang mampu tampil sebagai pemimpin di antara ribuan pejuang laki-laki pada masa lalu.  Untuk menerapkan semangat ini, tentu  perlu kerja keras, kebersamaan dan kekompakan.

“Di sinilah peran Laskar Tjut Nyak Dhien diharapkan mampu menggalang potensi  tersebut, sehingga ke depan,  akan lebih banyak perempuan Aceh yang bisa tampil sebagai pemimpin di daerah kita ini,” tegas Mualem.(ghassa)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.