Ingin Suarakan Anti Korupsi, Pemuda Ini Niat Gabung dengan ICW

oleh

Maharadi

BERSEMANGAT, pemuda itu memperlihatkan namanya yang ikut tertera di antara 20 nama lainnya, dalam daftar lulus seleksi Sekolah Anti Korupsi (Sakti). Di layar laptop miliknya, sebuah pengumuman dari situs resmi Indonesia Corupption Watch (ICW), menjelaskan semuanya.

Berdasarkan daftar rilis dari lembaga ternama di bidang anti korupsi itu. Nama pemuda ini, tercatat diurutan ke 13, yang dijadwalkan akan bertolak ke Jakarta pada 22 Juni 2013, untuk bergabung bersama Sakti ICW.

Dia adalah Maharadi, pemuda 25 tahun asal Aceh Tengah. Pada Sabtu, 15 Juni 2013, putera Gayo ini mengetahui dirinya lulus seleksi setelah mendapat kabar langsung dari pihak ICW di Jakarta, yang menghubunginya via telepon.

Maharadi mengaku, dirinya  dinyatakan lulus untuk mewakili kota Medan, Sumatera Utara. Karena di kota itu, dulunya Ia mendapatkan gelar sarjana pendidikannya, yang kemudian digunakan untuk melengkapi syarat, mengikuti tahapan seleksi ICW.

Perasaan puas dan bangga patutlah menjadi milik pemuda ini. Kerena untuk dapat mengikuti Sakti ICW, harus terlebih dahulu bersaing dengan tingginya minat masyarakat, dari penjuru Indonesia.

Bagi Maharadi, nama ICW bukanlah sesuatu yang asing. Kesadaran terhadap semangat anti korupsi,  telah  sejak lama tertanam dalam dirinya. Ia memang bercita-cita, untuk dapat bergabung bersama lembaga sekelas ICW.

Menurutnya, kesadaran anti korupsi tak boleh hilang dari diri setiap orang di negeri ini. Apalagi di kalangan generasi muda. Walau ia pun mengakui, bahwa kesadaran itu masih sangat kurang. Setidaknya, itu yang ia lihat di tanah kelahirannya Aceh Tengah.

“Saya lebih melihat hal itu akibat kurangnya kepedulian semua pihak, seharusnya generasi muda bisa lebih sering mendapatkan pencerahan dalam memahami lebih jauh tentang persoalan korupsi. Saya kira lembaga penegak hukum seperti kejaksaan dan kepolisian bisa memberikan sosialisasi rutin terkait ini”, pungkas pemuda ini, memberikan pandangannya.

Begitulah Maharadi, harapan yang diutarakannya adalah agar generasi muda saat ini, tak lagi acuh terhadap persoalan korupsi. Baginya, korupsi adalah penyakit yang telah nyata menyebabkan kerusakan di negeri ini.

Mengetahui dirinya mendapat kesempatan, untuk dapat menimba pengetahuan lebih mendalam bersama para pakar di ICW, menjadi satu hal yang menggembirakan bagi pemuda lulusan Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara ini.

Berbicara tentang ICW, sosok pemuda yang memiliki hobi menulis  ini, menyebut lembaga itu sebagai tempat berkumpulnya orang-orang yang konsisten, dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, terkait isu anti korupsi.

“Sekolah Anti Korupsi atau Sakti yang digagas ICW adalah satu bukti”, sebut Mahardi.

Pemuda yang juga aktif berorganisasi dalam keseharian hidupnya ini, melihat bahwa orang-orang berkompeten di ICW seperti Teten Masduki atau sosok lainnya, merupakan sejumlah tokoh muda yang memiliki kredibilitas di bidangnya.

Sekolah Anti Korupsi atau Sakti yang digagas ICW, diyakininya akan mampu menggembleng pemahaman generasi muda, untuk lebih memahami seputar akar masalah yang terjadi, terkait isu korupsi di negeri ini.

“ICW memiliki banyak jaringan pada lembaga-lembaga yang memiliki kepedulian terhadap persoalan korupsi di Indonesia. Lembaga ini juga dalam perjalanannya telah banyak membantu memberikan advokasi di berbagai kasus korupsi yang terjadi di negeri ini”, ujarnya.

Bagi Maharadi, lembaga seperti ICW harus tetap ada. Bahkan, ia mengharapkan lebih banyak lagi kehadiran lembaga-lembaga yang konsisten  seperti ICW, yang menaruh kepedulian untuk negeri ini.

Setelah dinyatakan lulus seleksi Sakti, kesempatan untuk dapat bergabung bersama lembaga tersohor itupun, telah terbuka baginya. Menurutnya, jika berhasil terpilih sebagai yang terbaik di antara peserta Sakti lainnya. Maka kesempatan itu, bisa dibilang sudah di depan mata.

Di mata pemuda yang pernah menjabat ketua Ikatan Mahasiswa Gayo Medan, Sumatera Utara ini, menjadi bagian dari lembaga sekelas ICW merupakan kebanggan tersendiri, yaitu  untuk sebuah pekerjaan mulia dalam membantu memecahkan persoalan korupsi, di negeri ini.

Dan memang sudah selayaknya,  semangat anti korupsi seperti yang dimiliki seorang Maharadi, hendaknya juga dimiliki  dalam diri setiap generasi muda di negeri ini. Agar korupsi, tak lagi menjadi duri, di tanah Ibu Pertiwi tercinta. (Muhady)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.